Bab
I
Pendahuluan
A. Latar
Belakang
Pada saat ini, pendidikan mulai
memperkenalkan kepada siswa bagaimana cara membuat karya tulis yang berdasarkan
penelitian. Mahasiswa pun di haruskan membuat sebuah penelitian guna memenuhi
tugas dalam mata kuliahnya. Namun, kebanyakan para siswa maupun mahasiswa salah
dalam proses pembuatan tugas tersebut. Seperti, salah sumber, salah penalaran
ataupun salah dalam mengambil suatu kesimpulan. Kesalahan tersebut disebabkan
kurangnya atau minimnya pengetahuan siswa atau mahasiswa dalam materi
penelitian serta kurangnya sikap kritis dalam prosesnya. Kesalahan tersebut
adalah kesalahan dasar atau awal dalam penelitian.
Banyaknya kesalahan yang dibuat
masyarakat dalam pendidikan ini baik siswa ataupun mahasiswa pada pembuatan
penelitian inilah yang menjadi latar belakang kami untuk membuat makalah yang
berjudul “Kebenaran melalui proses berpikir atau bernalar sebagai dasar
penelitian”.
B. Rumusan
Masalah
1.
Apakah yang dimaksud dengan
penalaran?
2.
Apakah yang dimaksud penelitian?
3.
Apakah kriteria kebenaran dalam
penelitian?
4.
Apakah jenis penalaran dalam
pembuatan penelitian?
C. Tujuan
1.
Siswa atau Mahasiswa dapat
mengetahui arti dari penalaran
2.
Siswa atau Mahasiswa dapat
mengetahui arti dari penelitian
3.
Siswa atau Mahasiswa dapat
mengetahui jenis dari penalaran dalam pembuatan penelitian
4.
Siswa atau Mahasiswa dapat
mengetahui kriteria kebenaran dalam
penelitian
5.
Siswa atau Mahasiswa dapat menerapkannya
dalam pembuatan makalah penelitian
BAB
II
Isi
dan Pembahasan
1.
Penelitian
A.
Pengertian
Penelitian adalah suatu proses
investigasi yang dilakukan dengan aktif, tekun, dan sistematis yang bertujuan
untuk menemukan, mengiterpretasikan, dan merevisi fakta-fakta.
B.
Tujuan Penelitian
Menemukan, mengembangkan, menguji
kebenaran suatu pengetahuan berdasarkan data dan fakta.
C.
Jenis Penelitian
1)
Penelitian Ilmu Pasti Alam (
Natural Science Research) : Geografi, fisika, pertanian, kimia, dll.
2)
Penelitian Ilmu Sosial ( Social
Science Research) : Ilmu Ekonomi, sejarah, hukum, filsafat, dll.
3)
Penelitian ilmun Kebudayaan (
Humanities Research ) : Bahasa, Sastra, Komunikasi, dll.
2.
Penalaran
a.
Pengertian
Penalaran adalah suatu proses
berpikir manusia untuk menghubung-hubungkan data atau fakta yang adasehingga
sampai pada suatu simpulan. Data atau fakta yang akan dinalar boleh benar atau
tidak benar. Disinilah letaknya kerja penalaran. Orang akan menerima data atau
fakta yang benar dan tentu saja menolaknya jika belum jelas kebenarannya. Data
yang dapat dipergunakan dalam penalaran untuk mencapai satu simpulan ini harus
berupa kalimat pernyataan. Kalimat pernyataan yang digunakan sebagai data
disebut proposisi.
b.
Jenis-Jenis Nalar
a.
Penalaran deduktif
Penalaran deduktif bertolak dari
sebuah konklusi atau simpulan yang didapat dari satu atau lebih pernyataan yang
umum, kemudian diteliti dan hasilnya dapat memecahkan persoalan khusus.
Penarikan simpulan secara deduktif dapat dilakukan dengan secara langsung dan
tak langsung.
Ø Secara langsung adalah simpulan yang ditarik dari 1 premis
Contoh :
·
Semua S adalah P (premis),
Sebagian P adalah S (simpuian)
·
Semua S adalah P (premis).
Tidak satu pun S adalah tak-P
Ø Secara tak langsung adalah simpulan deduktif yang ditarik dari 2
premis
Contoh : semua manusia bijaksana
Semua
polisi adalah manusia
Kesimpulan : jadi, semua polisi
bijaksana
Syarat-
syarat yang diperlukan bagi seorang peneliti agar mendapat dasar-dasar deduksi
yang benar dan tepat memerlukan ketekunan, ketelitian dan kecermatan dalam
mengumpulkan fakta-fakta, cerdas, tajam, dan objektif dalam menganalisis,
mengintrepetasi dan menarik kesimpulan.
b.
Penalaran Induktif
Penalaran Induktif adalah penalaran
yang bertolak dari pernyataan – pernyataan yang khusus dan menghasilkan
simpulan yang umum. Dengan kata lain, simpulan yang diperoleh tidak lebih daripada
pernyataan (premis).
Bentuk penalaran induktif adalah
sebagai berikut :
Ø Generalisasi
Generalilsasi adalah poses pernalaran
yang mengandalkan beberapa pernyataan yang mempunyai sifat tertentu untuk
mendapatkan kesimpulan yang bersifat umum.
Contoh :
Jika dipanaskan, besi memuai
Jika dipanaskan, tembaga memuai
Jika dipanaskan, emas memuai
Jadi, jika dipanaskan, logam memuai.
Ø Analogi
Analogi adalah cara penarikan
penalaran secara membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang sama.
Contoh :
Nita adalah lulusan akademi A
Nina dapat menjalankan tugasnya
dengan baik
Ali adalah lulusan akademi A
Oleh sebab itu, Ali dapat menjalankan
tugasnya dengan baik.
c.
Hubungan Kausal
Hubungan kausal adalah penalaran yang
diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan.
Ø Sebab – Akibat
Contoh : Tombol bel ditekan maka bel
berbunyi
Ø Akibat – Sebab
Contoh : Edwar jatuh dari pohon
karena pohon licin
Dalam
cara deduktif pertama kali digunakan oleh Aristoteles yang kemudian diikuti
oleh para ahli yang akhirnya mengembangkan proses silogisme. Sedangkan, cara
bernalar induktif ini pertama kali muncul pada tahun 1561-1626 dikemukakan oleh
Francis Bacon
3.
Kriteria Kebenaran Ilmu dalam
Penelitian
Dalam criteria kebenaran ilmu
terdapat 3 jenis kebenaran:
i)
kebenaran koherensi
kebenaran
koherensi adalah apabila pernyataan di anggap benar, jika pernyataan itu
bersifat koherensi dan konsisten dengan pernyataan sebelumnya dan dianggap
benar dengan nalar deduktif.
Contoh : Semua mahasiswa Untirta membayar UKT
Adi mahasiswa Untirta
Maka, Adi juga membayar UKT
ii)
kebenaran korespodensi
kebenaran
korespodensi ialah apabila pernyataan adalah benar, jika pengetahuan yang
terkandung berkorespodensi atau berhubungan dengan objek yang dituju oleh
pernyataan tersebut menurut logika induktif dan menggunakan statistika
sarananya.
Contoh : jika Ali mengatakan Untirta
di Serang. Maka, Ali benar karena memang Untirta sebagai objeknya berada di
Serang
iii)
kebenaran pragmatis
Kebenaran
pragmatis ialah apabila suatu pernyataan dianggap benar bila diukur dengan
criteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional bagi kehidupan praktis.
Contoh : Jika Ali bekerja lembur karena Ali ingin mendapatkan uang tambahan.
Berarti tidak mungkin Ali bekerja lembur jika tidak ada tambahan yang diperolehnya.
( kecuali keadaan terpaksa, maka kebenaran ini salah).