E.B Tayor, Bapak
Antropologi Buadaya, mendefinisikan budaya sebagai, "Keseluruhan kompleks
yang leiputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat dan
kemampuan-kemapuan atau kebiasaan-kebiasaan lain yang diperoleh anggota-anggota
suatu masyarakat.” Dalam hal ini setiap
kelompok budaya menghasilkan jawaban-jawabn khususnya senidiri terhadap
tantangan hidup seperti kelahiran, pertumbuhan, hubungan-hubungan sosial dab
bahkan kematian.
Pada dasarnya manusia
menciptakan budaya atau lingkungan sosial mereka sebagai suatu adapatasi
terhadap lingkungan fisik dan biologis mereka. Kebiasaan-kebiasaan,
praktik-prakti dan tradisi-tradisi untuk terus hidup dan berkembanng diwariskan
oleh generasi ke generasi lainnya dalam suatu masyarakat tertentu. Pada gilirannya
kelompok atau ras tersebut tidak menyadari dari mana asal warisan kebijakan
tersebut. Generasi-generasi berikutnya terkondisikan untuk menerima
kebenaran-kebenaran tersebut tentang kehidupan di sekitar mereka, termasuk
pantangan-pantangan dan nilai-nilai tertentu. Budaya mempengaruhi dan dipengaruhi
oleh setiap fase aktifitas manusia.
Oleh karena itu budaya
memberikan identitas kepada sekelompok oranng, bagaimana kita mengidentifikasi
aspek-aspek budaya yang menjadikan sekelompok orang sangat berbeda. Salah satu
caranya adalah dengan menelaah kelompok dan aspek-aspeknya sebagai berikut:
- · Komunikasi dan bahasa.
- · Pakaian dan penampilan.
- · Makanan dan kebiasaan makanan.
- · Waktu dan kesadaran waktu.
- · Penghargaan dan pengakuan
- · Kepercayaan dan sikap
Sumber Refrensi :
Ibid.
Aisyah, Siti, dkk. 2014. Bimbingan Konseling. Jakarta: CV. Pustaka Mulia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar