Pak, aku hampir lupa buah pir kaleng!” ujar Diana ketika
berbelajana dengan ayahnya.
Sialnya, yang ada di rak hanya tinggal sekaleng buah pir. Itu
oun kalengnya peot dan labelnya sudah rusak. Tanpa berpikir ppanjang Diana
menyambar kaleng itu.
Ayah anak ini meneruskan aktifitass berbelanja. Pada saat menuju kasir, mereka
bertemu dengan seseorang yang sedang menemani ibunya berbelanja. Penampilan cowok
itu memang agak ketinggalan zaman. Ia menyapa Diana, namun Diana menghindar.
Lalu, ayahnya bertanya, itu siapa nak?
Jawab iana: salah satu temanku disekolah tapi aku tidak
suka.
Ayah bertanya, mengapa?
Lalu jawabanya, bapak tidak lihat penampialannya?
Sang ayah, langsung mengambil kaleng buah pir. Pir ini sudah
hampir rusak tetapi banyak orang tidak tahu bahwa isinya bagus. Ini beelaku jua
dalam menilai orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar