Kamis, 09 Oktober 2014

Pancasila sebagai Ideologi Nasional

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

            Dewasa ini, melihat kenyataan yang ada pada masyarakat dalam menghadapi era modern atau globalisasi, masyarakat Indonesia banyak yang melupakan jati diri bangsa, yaitu Pancasila. Padahal terbentuknya Pancasila harus melalui proses yang cukup panjang dalam sejarah bangsa Indonesia.
            Secara kausalitas, Pancasila sebelum disahkan menjadi dasar negara, nilai-nilainya telah ada dan berasal dari bangsa Indonesia itu sendiri yang berupa nilai-nilai adat istiadat, kebudayaan, dan nilai-nilai religius yang kemudian diangkat oleh para pendiri negara untuk dirumuskan menjadi Pancasila.
            Dalam proses penjabaran dalam kehidupan modern antara pandangan hidup masyarakat dengan pandangan hidup bangsa atau yang bisa disebut sebagai ideologi bangsa memiliki hubungan yang bersifat timbal balik. Dengan demikian, dalam negara Pancasila yang pandangan hidup masyarakat tercermin dalam kehidupan negara.
            Berdasarkan uraian di atas, kita hendaknya mengetahui apa itu ideologi bangsa Indonesia dan memahami serta mampe merealisasikan sehingga kita mampu menemukan solusi atas masalah ini.

B.     RUMUSAN MASALAH

1.      Apa itu ideologi?
2.      Apa makna Pancasila sebagai ideologi bangsa?
3.      Bagaimana hubungan pandangan hidup masyarakat dengan pandangan hidup bangsa (ideologi bangsa)?
4.      Apa perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideololgi dunia lainnya?

C.     TUJUAN
1.      Mengetahui makna ideologi.
2.      Mengetahui makna Pncasila sebagai ideologi bangsa.
3.      Memahami dan mampu menerapkan nilai-nilai Pancasila di tengah masyarakat.
4.      Mengetahui Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi dunia.







BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengertian Ideologi
Ideologi berasal dari kata idea yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita, dan logos yang berari ilmu. Secara harifiah ideologi berarti ilmu tentang pengertian dasar, ide atau cita-cita. Cita-cita yang dimaksudkan adalah cita-cita yang tetp sifatnya dan harus dapat dicapai sehingga cita-cita itu sekaligus merupakan dasar, pandangan, dan paham.
Beberapa pengertian ideologi menurut para ahli :
A.      A.S.Hornby mengatakan bahwa ideologi adalah seperangkat gagasan yang memberntuk landasan teori ekonomi dan politik atau yang dipegangi oleh seorang atau sekelompok orang.
B.      Gunawan Setiardja merumuskan ideologi sebagai seperangkat ide asasi tentang manusia dan seluruh realitas yang dijadikan pedoman dan cita-cita hidup.
C.      Soerjono Soekanto menyatakan bahwa secara umum ideologi sebagai kumpulan gagasan, ide, keyakinan, kepercayaan yang mnyeluruh dan sesitematis, yang menyangkut bidang politik, sosial, kebudayaan, dan agama.
D.     Frans Magenis Suseno mengatakan bahwa ideologi sebagai suatu sistem pemikiran yang dapat dibedakan menjadi ideologi tertutup dan ideologi terbuka.
·         Ideologi tertutup, merupakan suatu sistem pemikiran tertutup. Ciri-cirinya : merupakan cita-cita suatu kelompok orang untuk mengubah dan memperbaharui masyarakat, atas nama ideologi dibenarkan pengorbanan-pengorbanan yang dibebankan kepada masyarakat, isinya bukan hanya nilai-nilai dan cita-cita tertentu, melainkan terdiri dari tuntutan-tuntutan konkret dan operasional yang keras, yang diajukan dengan mutlak.
·         Ideologi terbuka, merupakan suatu pemikiran yang terbuka. Ciri-cirinya :bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak dapat dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari moral, budaya masyarakat itu sendiri, dasarnya bukan keyakinan ideologis sekelompok orang melainkan hasil musyawarah dari konsensus masyarakat tersebut. Niali-nilai itu sifatnya dasar, secara garis besar saja sehingga tidak langsung opersional.
Fungsi utama ideologi dalam masyarakat menurut Ramlan Surbakti (1999) ada dua, yaitu: sebagai tujuan atau cita-cita yang hendak dicapai secara bersama oleh suatu masyarakat, dan sebagai pemersatu masyarakat dan karenanya sebagai prosedur penyelesaian konflik yang terjadi dalam masyarakat.
Sumber semangat yang menjadikan pancasila sebagai ideologi terbuka adalah terdapat dalam penjelasan UUD 1945 : “terutama bagi negara baru dan negara muda, lebih baik hukum dasar yang tertulis itu hanya memuat aturan-aturan pokok, sedangkan aturan-aturan yang mnyelenggarakan aturan pokok itu diserahkan kepada undang-undang yang lebih mudah caranya membuat, mengubah, dan mencabutnya.”
Ada empat dimensi sifat ideologi, yaitu :
1.    Dimensi realitas : nilai yang terkandung dalam dirinya, bersumber dari nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat, terutama pada waktu ideologi itu lahir, sehingga mereka betul-betul merasakan dan menghayati bahwa nilai-nilai dasar itu adalah milik mereka bersama.
2.    Dimensi idealisme : ideologi itu mengandung cita-cita yang ingin dicapai dalam berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
3.    Dimensi fleksibilitas : ideologi itu memberikan penyegaran, memelihara dan memperkuat relevansinya dari waktu ke waktu sehingga bersifat dinamis, demokratis.
4.    Dimensi normatif : nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila perlu dijabarkan dalam suatu sistem norma sebagaimana terkandung dalam norma-norma kenergaraan. Pancasila yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 merupakan norma tertib hukum tertinggi dalam negara Indonesia serta merupakan Staatsfundamentalnorm (Pokok Kaidah Negara yang Fundamental). Dalam pengertian ini ideologi pancasila agar mampu dijabarkan dalam langkah operasional, maka perlu memiliki norma yang jelas.
Berikut adalah faktor Pendorong Keterbukaan Ideologi Pancasila , yaitu :
1.    Kenyataan dalam proses pembangunan nasional dan dinamika masyarakat yang berkembang secara cepat.
2.    Kenyataan menunjukkan bahwa bangkrutnya ideologi yang tertutup dan beku cenderung meredupkan perkembangan dirinya.
3.    Pengalaman sejarah politik masa lampau.
4.    Tekad untuk memperkokoh kesadaran akan nilai-nilai dasar pancasila yang bersifat abadi dan hasrat mengembangkan secara kreatif dan dinamis dalam rangkan mencapai tujuan nasional.

B.  Makna Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa
Maknanya adalah bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi pancasila itu menjadi cita-cita normatif bagi penyelenggaraan bernegara. Visi atau arah dari penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia adalah terwujudnya kehidupan yang ber-Ketuhanan, yang ber-Kemaanusiaan, yang ber-Persatuan, yang ber-Kerakyatan, dan yang ber-Keadilan. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan nilai yang disepakati bersama, karena itu berfungsi sebagai sarana pemersatu masyarakat dan dapat mempersatukan berbagai golongan masyarakat di Indonesia.
Pancasila diangkat dari nilai-nilai adat-istiadat, nilai-nilai kebudayaan serta nilai religius yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum membentuk negara, dengan lain perkataan unsur-unsur yang meruapakan materi (bahan) Pancasila tidak lain diangkat dari pandangan hidup masyarakat Indonesia itu sendiri, sehingga bangsa ini merupakan kausa materialis (asal bahan) Pancasila.
Unsur-unsur Pancasila tersebut kemudian diangkat dan dirumuskan oleh para pendiri negara, sehingga Pancasila berkedudukan sebagai dasar negara dan ideologi bangsa dan negara Indonesia. Dengan demikian Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia berakar pada pandangan hidup dan budaya bangsa, dan bukannya mengangkat atau mengambil ideologi dari bangsa lain. Selain itu  Pancasila juga bukan hanya merupakan ide-ide atau perenungan dari seseorang saja, yang hanya memperjuangkan suatu kelompok atau golongan tertentu, melainkan Pancasila berasal dari nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa sehingga Pancasila pada hakikatnya untuk seluruh lapisan serta unsur-unsur bangsa secara komprehensif.

C.  Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Dalam proses penjabaran di kehidupan modern antara pandangan masyarakat dengan pandangan hidup bangsa memiliki hubungan yang bersifat timbal balik. Pandangan hidup bangsa diproyeksikan kembali pada pandangan hidup masyarakat serta tercermin dalam sikap hidup pribadi warganya. Dengan demikian dalam negara pancasila pandangan hidup masyarakat tercermin dalam kehidupan negara yaitu pemerintah terikat oleh kewajiban konstitusional yaitu kewajiban pemerintah dan lain-lain penyelenggara negara untuk memlihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur.
Dengan suatu pandangan hidup yang jelas maka bangsa Indonesia akan memiliki pegangan dan pedoman bagaimana mengenal dan memecahkan berbagai masalah politik, sosoial budaya, ekonomi, hukum, hankan, dan persoalah lainnya dalam gerak masyarakat yang semakin maju.  Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa merupakan suatu kristalisasi dari nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat Indonesia.

D.    Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi Dunia Lainnya
Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Liberlisme
·         Perbedaan
Pancasila
Liberalisme
  1. Kepemilikan individu dibatasi pada kepentingan yang tidak menjadi hajat hidup orang banyak.
  2. Bercampurnya kepemerintahan dengan aspek agama.
  3. Masih adanya pembatasan oleh pemerintah dan agama
  1. Kepemilikan individu tidak dibatasi sama sekali.
  2. Aspek pemerintah dan keagamaan dilarang untuk dicampuradukkan.
  3. Penolakan terhadap pembatasan oleh pemerintah dan agama




·         Persamaan
Sama-sama menganut sistem demokrasi, di mana semua orang berhak menyuarakan pendapatnya.
Perbandingan Ideologi Pancassila dengan Fasisme
·         Perbedaan
Pancasila
Fasisme
  1. Kekuasaan tertinggi di tangan rakyat.
  2. Pendekatan peraturan sesuai dengan jenis peraturan dan sasarannya.
  3. Pemerintah mengatur rakyat pada hal-hal umum saja, sisanya diatur oleh nilai dan norma
  4. Pemerintahan yang demokratis
  1. Kekuasaan tertinggi di tangan pemerintahan (negara) yang berkuasa saat itu.
  2. Peraturan diberikan secara intimidatif agar dipatuhi.
  3. Pemerintah mengatur segala yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh rakyat.
  4. Pemerintahan yang otoriter.

Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Sosialisme
·         Perbedaan
Pancasila
Sosialisme
  1. Hak milik pribadi dan negara dipisahkan dengan jelas dan diperbolehkan sesuai peraturan.
  2. Menimbulkan adanya kelas dalam masyarakat dengan penanganan masing-masing.
  1. Penghapusan sebagian besar hak milik pribadi dan negara menjadi hak milik bersama.
  2. Terciptanya negara tanpa kelas

·         Persamaan
Beberapa negara penganut paham sosialisme masih menganut sistem demokrasi dalam pemerintahan mereka. Dapat dikatakan sosialisme adalah versi lunak dari komunisme.



Perbandingan Ideologi pancasila dengan Komunisme
·         Perbedaan
Pancasila
Komunisme
  1. Hak milik pribadi dan negara dipisahkan dengan jelas dan diperbolehkan sesuai peraturan.
  2. Menimbulkan adanya kelas dalam masyarakat dengan penanganan masing-masing.
  3. Pemerintah yang demokratis
  1. Penghapusan seluruh hak milik pribadi dan negara menjadi hak milik bersama.
  2. Terciptanya negara tanpa kelas
  3. Pemerintahan cenderung otoriter agar rakyat dapat diatur sepenuhnya






BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Ada ha-hal yang amat penting dalam melaksanakan ideologi negara Pancasila, agar ideologi tidak disalahgunakan Maka untuk itu, bangsa Indonesia harus memahami dan menerapkan nilai-nilai Pancasila yaitu taat asas terhadap nilai-nilai dan ketentuan-ketentuan yang ada pada Pembukaan UUD 1945 dan Pasal-Pasal dalam UUD 1945. Dimana Pancasila itu sendiri sebagai pandangan hidup masyarakat Indonesia.
Dengan suatu pandangan hidup yang jelas maka bangsa Indonesia akan memiliki pegangan dan pedoman bagaimana mengenal dan memecahkan berbagai masalah politik, sosoial budaya, ekonomi, hukum, hankan, dan persoalah lainnya dalam gerak masyarakat yang semakin maju. 

B.     SARAN
            Sebagai warga negara Indonesia sudah seharusnya kita mengamalkan nilai-nilai Pancasila tersebut dalam kehidupan sehari-hari dimulai dari hal-hal kecil, seperti dalam lingkungan keluarga, masyarakat dan negara bukan menjadikan Pancasila sebagai teks tertulis yang mati tanpa makna, tetapi menjadikan Pancasila itu pandangan hidup dan mengubah pola pikir tersebut sehingga terciptalah masyarakat yang berideologikan Pancasila.
            Kita juga harus bangga karena bangsa Indonesia telah memiliki Pancasila yang menganut ideologi terbuka yang nilainya selalu mengikuti perkembangan zaman di Indonesia




Studi Kasus
NKRI Harga Mati
            Krisis kebangsaan yang melanda sebagian generasi muda Indonesia menjadi keprihatinan semua pihak. Karena itu, semangat untuk tetap menjunjung tinggi dan terus mengamalkan ajaran pancasila sebagai ideologi bangsa harus dihargai. Saat ini tantangan terberat yang dihadapi pemuda Indonesia diantaranya krisis kecintaan terhadap pancasila dan NKRI. Itu terjadi karena derasnya pengaruh budaya barat, gaya hidup yang individualis, pragmatis dan pemahaman terhadap wawasan kebangsaan yang masih minim.
            Kecintaan terhadap tanah air juga terlihat dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, yang baru terjadi beberapa pekan lalu dimana rapat atau sidang RUU Pilkada mengalami bentrok dan tidak mengedepankan lagi nilai demokrasi yang sebagaimana tercantum di Pancasila.
Analisis :
Sikap tokoh politik ini menunjukkan suatu sikap tidak berpedoman kepada pancasila, dimana orang luar atau orang asing lebih mengagumi nilai demokrasi mufakat  bangsa Indonesia. Pandangan hidup bangsa Indonesia tentang mufakat luntur begitu saja hanya karena keperluan politik semata. Ini menunjukkan bahwa Indonesia yang nilai-nilai Pancasilanya telah rapuh luntur dimakan zaman dan globalisasi. Hal ini juga merubah pandangan bangsa Indonesia yang dahulu demokratis menjadi anarkis.
Solusi :
Kita sebagai masyarakat Indonesia hendaknya menjadi manusia Pancasila, yang mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kita juga harus  memerhatikan setiap tindakan kita terutama di depan umum termasuk dalam rapat maupun sidang umum negara. Dimana, setiap kita disorot dari seluruh penjuru dunia. Jika, kita memberikan sikap buruk dan tak mampu lagi mengamalkan pancasila bagaimana nasib negara dan keturunan kita selanjutnya yang pandangan bangsanya dirusak oleh generasi sekarang yang hanya mengikuti perkembangan zaman tanpa membuat pancasila itu sebagai filter atau penyaring dalam tingkat sosialisasi dan bergaul.



DAFTAR PUSTAKA

Kaelan. 2004. “Pendidikan Pancasila”. Yogyakarta: Paradigma
Martini. 2013. “Pendidikan Kewarganegaraan”. Jakarta: Hartomo Media Pustaka
Departemen Pendidikan Nasional. 2013. Materi Ajar Materi Kuliah Pendidikan Pancasila. Jakarta





Memanfaatkan

Dapet cerita yang lumayan benar..

Max Beerbohm, seorang kritikus dan karikatunis yang meninggal tahun 1958, pernah mengatakan bahwa kecemburuan orang pintar terhadap orang-orang bodoh selalu bisa diredakan oleh harapan untuk bisa "memanfaatkan" orang bodoh tersebut. Namun, kekonyolan tidak berhenti di sini, karena ternyata banyak orang pintar pun gampang 'dikerjain' orang lain.
Siapa tak kenal Thomas Alva Edison, penemu terkenal. dalam hidupnya ia menggantungi 3000 hak paten penemuan ilmiah. ia tinggal di sebuah rumah dengan pagar besi dimana para tamu yang masuk harus membuka pagar besi yang sangat berat dan kemudian menutupnya sampai benar-benar tertutup.

Sebagai ilmuwan yang produktif, tentu banyak tamu yang berkunjung. Apalagi, ia pernah memiliki pabrik dan laboratorium dengan 300 karyawan. Suatu ketika teman Edison mengeluh betapa lelahnya dengan pagar besi rumah Edison. denan mengedipkan ekor matanya, Edison mengantarkan   temannya naik tanggga menuju atap rumahnya. Sang teman heran apa maksud dar Edison.

"Engkau pasti tidak tahu," ujar Edison, "Setiap kali ada orang yang membuka dan menutup pintu gerbang, secara otomatis akan memompa satu galon air ke dalam penampungan air disini."

Itulah kelebihan seorang Thomas Alva EEdison. Benar kata Aristoteles, tidak pernah ada orang genius tanpa diwarnai dengan kesintingan.